PENDAHULUAN
IPTEK merupakan singkatan dari Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi. IPTEK adalah suatu
yang sangat berkaitan dengan teknologi.
Teknologi tersebut
adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan
alat dan akal. Teknologi mempunyai pengaruh penting terhadap
perkembangan dan pertumbuhan masyarakat. Dengan penguasan dan penerapan IPTEK
maka akan memberikan jaminan pada kemajuan masyarakat. Hal tersebut senada
dengan pendapat Hamzah B. Uno (2010:60), teknologi dapat meningkatkan kualitas
dan jangkauan apabila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan, dan
mempunyai arti yang sangat bagi kesejahteraan ekonomi.
Perkembangan IPTEK juga merambah pada sektor pendidikan. Dalam proses
pembelajaran di sekolah, pemanfaatannya memerlukan bantuan dari alat
multimedia, salah satunya komputer. Hal ini dikemukakan oleh Niken
Ariani (2010:86), berkembangnya Information
dan Technology (IT) salah satunya
ditunjukkan dengan mengoptimalkan proses belajar mengajar dengan menggunakan
alat multimedia, yakni PMB dengan menggunakan LCD, proyektor dan komputer
laptop.
Komputer sudah berkembang tidak hanya dipergunakan sebagai alat untuk
urusan keadministrasian saja. Komputer sangat dimungkinkan untuk digunakan
sebagai salah satu alternatif dalam pemilihan media pembelajaran. Bahkan
sekarang beberapa sekolah misalnya sekolah-sekolah yang bertaraf Standar
Internasional, sudah menggunakan komputer sebagai sarana pembelajaran. Salah
satu software yang digunakan untuk
menyajikan materi ketika proses pembelajaran adalah Microsoft PowerPoint.
Microsoft PowerPoint merupakan salah satu program berbasis multimedia yang
dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan Microsoft.
Menurut Asih Widi Harini (2011:1), aplikasi ini sangat populer dan banyak
digunakan oleh berbagai kalangan, baik profesional, akademis, praktisi, maupun
pemula untuk aktivitas presentasi.
Matematika adalah
ilmu dasar yang memiliki peranan penting dalam ilmu pengetahuan dan teknologi,
selain itu juga matematika merupakan ilmu yang memiliki karakter sebagai wahana
berfikir logis, kreatif, dan kritis. Hal ini sesuai dengan pendapat James dan
James dalam E. T. Ruseffendi (2006:1), matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk,
susunan, besaran, dan konsep-konsep berhubungan lainnya yang jumlahnya banyak. Tetapi pada
kenyataannya banyak orang memandang matematika sebagai mata pelajaran yang
paling sulit. Pendapat ini didukung oleh E. T. Ruseffendi (2006:157) yang menyatakan
matematika dianggap sebagai ilmu yang sukar, ruwet, dan banyak
memperdayakan.
Raodatul Jannah
(2011:61) mengungkapkan, beberapa matematikawan
ITB menyebutkan bahwa 76,6% siswa setingkat SMP di Indonesia memiliki kemampuan
matematika yang rendah. Dari skala 6, kemampuan matematika siswa Indonesia
hanya berada di level 2, dan posisi ini terus bertahan sejak tahun 2003.
Selain itu, rendahnya minat dan hasil belajar peserta didik diakibatkan karena selama ini pembelajaran yang
dilakukan guru cenderung masih bersifat konvensional. Hal ini sesuai dengan pendapat Trianto(2010:65), masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan
formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap siswa. Hal ini
tampak dari rerata hasil belajar siswa yang senantiasa masih sangat
memprihatinkan. prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang
masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi siswa itu
sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu (belajar untuk belajar).
Hal tersebut sesuai
dengan kondisi yang terjadi di SMP Negeri 1 Rancah Kabupaten Ciamis.
Berdasarkan hasil wawancara pada awal Maret 2012 dengan Ibu Dedeh Hernawati, S.
Pd, salah satu guru matematika SMP Negeri 1 Rancah bahwa minat belajar peserta
didik dalam mengikuti pembelajaran matematika sangat rendah. Hal itu terlihat
dengan menurunnya hasil belajar yang diperoleh peserta didik. Selain itu,
proses pembelajaran pun belum menggunakan media pembelajaran berbasis IT.
Keadaan ini terjadi karena proyektor dan LCD yang dimiliki SMP Negeri 1 Rancah
belum banyak, sehingga fasilitas tersebut hanya digunakan untuk pembelajaran
TIK saja.
Sedangkan minat itu sendiri sangat penting peranannya untuk peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran. Minat merupakan komponen yang harus ada dalam diri peserta didik.
Dengan adanya minat, peserta didik terdorong untuk menguasi materi dan aktif
dalam proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran berjalan sukses dan
hasil yang didapat juga memuaskan. Seperti yang diungkapkan oleh Abu Ahmadi
(2004:83), tidak adanya minat seseorang anak terhadap suatu pelajaran akan
timbul kesulitan belajar. Belajar yang tidak ada minatnya mungkin tidak sesuai
dengan bakatnya, tidak sesuai dengan kebutuhan, tidak sesuai dengan kecakapan,
tidak sesuai dengan tipe-tipe khusus anak menimbulkan problema pada dirinya.
Karena itu pelajaran pun tidak pernah terjadi proses dalam otak, akibatnya
timbul kesulitan.
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai dalam pembelajaran matematika maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian tentang
Pengaruh
Penggunaan Microsoft powerPoint
terhadap Minat dan Hasil Belajar Matematika Peserta Didik pada Materi Segitiga
dan Segiempat (Studi Eksperimen
Terhadap Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 1 Rancah Kabupaten Ciamis Tahun Pelajaran 2011/2012). Adapun pertanyaan penelitian :
1.
Bagaimana respon peserta didik terhadap penggunaan Microsoft
PowerPoint di kelas VII SMP Negeri 1 Rancah Kabupaten Ciamis pada materi
segitiga dan segiempat?
2.
Seberapa besar peningkatan minat belajar matematika
peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Rancah Kabupaten Ciamis setelah belajar
dengan menggunakan Microsoft PowerPoint?
3.
Bagaimana hasil belajar matematika peserta didik kelas
VII SMP Negeri 1 Rancah Kabupaten Ciamis?
4.
Apakah terdapat pengaruh penggunaan Microsoft
PowerPoint terhadap minat dan hasil belajar matematika peserta didik
kelas VII SMP Negeri 1 Rancah Kabupaten
Ciamis?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan Microsoft PowerPoint, peningkatan minat
belajar matematika peserta didik, hasil belajar matematika peserta didik, dan
pengaruh penggunaan Microsoft PowerPoint terhadap minat
dan hasil belajar matematika.
KAJIAN LITERATUR
Microsoft PowerPoint. Microsoft PowerPoint adalah salah
satu jenis program komputer yang tergabung dalam Microsoft Office. Microsoft PowerPoint merupakan program aplikasi
yang digunakan untuk presentasi. Aplikasi ini banyak digunakan, apalagi oleh
kalangan pebisnis, perkantoran, para pendidik, siswa, dan trainer. Seperti yang dikemukakan Asih Widi Harini (2011:1), PowerPoint
adalah aplikasi untuk menyusun presentasi. Aplikasi ini sangat populer dan
banyak digunakan oleh berbagai kalangan, baik profesional, akademisi, praktisi
maupun pemula untuk aktivitas presentasi.
Adapun
hal yang perlu dilakukan dan diperhatikan untuk membuat media presentasi dengan
Microsoft
PowerPoint yang efektif menurut Budip
(2011) sebagai berikut.
1.
Persiapan
a.
Tentukan topik materi yang akan dipresentasikan.
b.
Persempit topik materi menjadi beberapa pemikiran
utama.
c.
Buatlah kerangka utama materi yang akan
dipresentasikan.
2.
Langkah-langkah membuat media pembelajaran dengan Microsoft PowerPoint.
a.
Bukalah program Microsoft PowerPoint di
komputer.
b.
Mulailah dengan New
file.
c.
Pilih slide design yang diinginkan.
d.
Inputlah judul utama materi presentasi yang akan
disampaikan pada slide pertama.
e.
Inputlah sub judul materi di slide kedua (bila dipandang perlu cantumkan kembali judul utamanya).
f.
Selanjutnya, inputlah point-point pokok materi setiap
sub secara berurut pada slide-slide
berikutnya.
g.
Anda dapat membuat atau memanfaatkan gambar sederhana
dengan menggunakan fasilitas shapes
dan clip art yang telah tersedia pada
menu insert.
h.
Melalui menu insert,
anda dapat pula mengimput berbagai macam ilustrasi (chart, picture, sound, movie). Untuk dapat menginput picture,
sound, movie anda harus lebih dahulu menyiapkan file-nya di dalam komputer yang digunakan.
i.
Tampilan template/background hendaknya sederhana, kontras
dengan objek (teks, gambar, dll), dan konsisten.
j.
Jenis huruf (font)
yang digunakan hendaknya tidak berkaki (san
serif) seperti Arial, Tahoma, Calibri, dan semacamnya. Hindari
menggunakan huruf berkaki (serif)
seperti Times New Roman, Century, Courier,
atau jenis huruf rumit seperti Forte, Algerian,
Freestyle Script, dan semacamnya . Jenis huruf hendaknya konsisten.
k.
Hindari menggunakan huruf terlalu kecil. Besar huruf
yang disarankan minimal 18 pt (misalnya: 32 pt untuk judul, 28 pt untuk sub
judul, 22 pt sub sub judul, dst).
l.
Bila menggunakan Bullet
hendaknya tidak lebih dari 6 bh dalam satu slide.
m. Warna yang digunakan hendaknya serasi dengan tetap memperhatikan asas
kontras. Berikan penonjolan warna pada bagian yang dipentingkan. Hindari
menggunakan lebih dari tiga macam warna.
n.
Gunakan Visualisasi
(gambar, animasi, audio, grafik, video, dll) untuk memperjelaskan fakta,
konsep, prinsip, dan prosedur. Visualisasi lebih dari sekedar kata-kata (Kalau
bisa divisualisasikan kenapa harus dengan kata-kata). Namun, penggunaan
visualisasi yang berlebihan akan menjadi distraktor.
o.
Hindari menggunakan lebih dari 25 kata dalam satu
slide.
3.
Teknik Presentasi
a.
Buat suasana yang santai dan rileks untuk pendengarmu,
misalnya dengan guyonan yang relevan, atau ambil perhatian mereka dengan bahasa
tubuh atau peristiwa yang dramatik.
b.
Gunakan kata ganti "personal" (misalnya
kita) dalam memberikan presentasi.
c.
Lakukan kontak mata dengan pendengar.
d.
Presentasikan topik kamu dengan menggunakan suara yang
ramah/akrab, tapi beri variasi sebagai penekanan pada beberapa kata.
e.
Gunakan kata/kalimat transisi yang memberitahukan
pendengar bahwa kamu akan menuju ke pemikiran yang lain.
f.
Berilah pertanyaan-pertanyaan kepada pendengar untuk
melibatkan mereka.
g.
Ambil kesimpulan sesuai dengan pemikiran/argumentasi
yang sudah dipresentasikan.
h.
Sisakan waktu untuk pertanyaan, dan mintalah masukkan
pada: isi presentasi (ide-ide berhubungan yang mungkin belum disentuh).
Menurut Muhroghibi (2011) secara teoritis, sejauh ini Microsoft PowerPoint di dalam pembelajaran memiliki beberapa
kelebihan diantaranya :
1.
Penyajiannya menarik karena
ada permainan warna, huruf dan animasi, baik animasi teks maupun animasi
gambar atau foto.
2.
Lebih merangsang anak untuk
mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang tersaji.
3.
Pesan informasi secara
visual mudah dipahami peserta didik.
4.
Guru tidak
perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan.
5.
Dapat diperbanyak sesuai
kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulang-ulang.
6.
Dapat disimpan dalam bentuk
data optik atau magnetik. (CD / Disket/Flashdisk), sehingga paraktis untuk
di bawa ke mana-mana.
Sedangkan kekurangan
dari Microsoft PowerPoint diantaranya:
1.
Harus ada persiapan yang cukup menyita waktu dan tenaga.
2.
Jika yang digunakan untuk presentasi di kelas adalah
PC, maka guru harus direpotkan oleh pengangkutan dan penyimpanan PC tersebut.
3.
Jika layar
monitor yang digunakan terlalu kecil (14” - 15”), maka kemungkinan besar peserta didik yang duduk jauh dari
monitor kesulitan melihat sajian bahan ajar yang ditayangkan di PC tersebut.
4.
Para guru harus memiliki cukup kemampuan untuk
mengoperasikan program ini, agar jalannya presentasi tidak banyak
hambatan.
Adapun langkah-langkah
pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran menurut Alim Sumarmo (2011) adalah sebagai berikut.
1.
Yakinkan bahwa semua media dan
peralatan telah lengkap dan siap digunakan.
2.
Jelaskan tujuan yang akan
dicapai.
3.
Jelaskan lebih dahulu apa yang
harus dilakukan peserta didik selama proses pembelajaran.
4.
Hindari kejadian-kejadian yang
bisa mengganggu perhatian/konsentrasi dan ketenangan peserta didik.
Berdasarkan langkah-langkah di
atas, berikut merupakan ilustrasi pembelajaran dengan menggunakan media Microsoft PowerPoint pada penelitian
ini.
1.
Mempersiapkan fasilitas yang
dibutuhkan ketika pembelajaran, seperti laptop, LCD dan proyektor
2.
Menjelaskan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
3.
Bersama-sama dengan peserta didik
membahas materi pembelajaran dan contoh soal yang disajikan pada slide presentasi.
4.
Memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk bertanya mengenai materi pembelajaran yang belum
dimengerti.
5.
Peserta didik mengerjakan soal
latihan yang disajikan pada slide presentasi.
6.
Guru
menunjuk salah satu peserta didik yang telah menyelesaikan soal tersebut,
kemudian mempersentasikan hasil
jawabannya di depan
kelas.
Minat
Belajar. Minat merupakan penerimaan akan suatu hubungan yang terjadi dalam diri
sendiri dengan sesuatu yang ada di luar diri. Minat merupakan modal yang besar
untuk memperoleh benda atau tujuan yang diinginkannya. Menurut Muhibbin Syah (2004:136), secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Selain itu,
Slameto (Syaiful
Bahri Djamarah, 2008:191) mengungkapkan, minat adalah suatu rasa lebih suka atau
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.
Yang menjadi objek dari minat di sini adalah mengenai
masalah belajar. Belajar
adalah istilah kunci yang paling
vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa adanya belajar sesungguhnya
tak pernah ada pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat
tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya
kependidikan. Karena itu, dengan belajar dapat mengarahkan dan memudahkan dalam
tercapainya pemahaman bagi peserta didik.
Menurut Gagne
(Ratna Wilis Dahar, 2011:2), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses
dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Selanjutnya,
Witherington dalam M. Ngalim Purwanto (2007:84) menyatakan bahwa belajar adalah
suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola
baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau
suatu pengertian.
Dari pengertian-pengertian di atas, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa minat belajar adalah rasa
senang atau keterikatan terhadap materi pembelajaran yang terdapat pada diri
peserta didik yang mendorongnya untuk mengikuti pembelajaran yang sedang atau
akan berlangsung sehingga mewujudkan pembelajaran yang terarah.
Indikator-indikator minat belajar yang dibahas dalam penelitian ini antara
lain: percaya diri, kesenangan
belajar, mengerjakan
tugas, kehadiran, konsentrasi belajar, berpikir, mendengarkan materi, keaktifan, keingintahuan peserta
didik,
harapan berprestasi,
arahan guru,
performance guru, dan
sumber belajar yang mana semua indikator merupakan faktor
pendorong minat
Syaiful Bahri Djamarah (2008:167) mengemukakkan bahwa ada
beberapa macam cara yang dapat meningkatkan minat peserta didik sebagai
berikut:
1.
Membandingkan adanya suatu kebutuhan pada diri anak,
sehingga dia rela belajar tanpa paksaan.
2.
Menghubungkan bahan pelajaran yang diberikan dengan
persoalan pengalaman yag dimiliki anak didik, sehingga anak didik mudah
menerima bahan pelajaran.
3.
Memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mendapatkan
hasil belajar yang baik dengan cara menyediakan lingkungan belajar yang kreatif
dan kondusif
4.
Menggunakan berbagai bentuk dan teknik mengajar dalam konteks
perbedaan individual anak didik.
Hasil Belajar. Menurut Nana Sudjana (2011:2) hasil belajar adalah suatu tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan-tujuan instruksional telah dapat dicapai atau dikuasai oleh peserta didik. Sedangkan menurut Dedeh Widaningsih (2005:47) hasil belajar
merupakan uraian untuk jawaban pertanyaan “Apa yang harus digali, dipahami, dan
dikerjakan peserta didik”. Selanjutnya, Mulyono Abdurrahman (2003:37) hasil belajar adalah kemampuan
yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang
dicapai oleh peserta didik setelah proses pembelajaran selesai untuk melihat sampai sejauhmana
materi pembelajaran yang disampaikan guru dapat diterima oleh peserta didik.
Hubungan
Penggunaan Microsoft PowerPoint
dengan Minat dan Hasil Belajar. Nilai-nilai praktis media pembelajaran menurut Nana
Sudjana (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2002:155) adalah dengan media
dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir, karena dapat mengurangi
verbalisme, media dapat memperbesar minat dan perhatian peserta didik untuk
belajar serta media dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar sehingga
hasil belajar bertambah mantap. Pada dasarnya media pembelajaran dan minat
belajar memiliki kaitan yang erat dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Microsoft
PowerPoint.
Tinjauan yang Relevan
Penelitian
tentang Microsoft PowerPoint yang dilaporkan
oleh Urip Hidayatullah (2010) dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Microsoft PowerPoint 2007 terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Sub-Pokok Bahasan Fungsi di MTs Al-Mukhlashuun Kandanghaur
Kabupaten Indramayu”. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1.
Penggunaan media power
point 2007 dalam pembelajaran matematika pada sub-pokok bahasan fungsi
dengan menggunakan skala likert data tersebut termasuk dalam kategori cukup
kuat dengan persentase 79,125%.
2.
Berdasarkan perhitungan data distribusi frekuensi nilai
tes kelas eksperimen menunjukkan hasil belajar matematika siswa di MTs
Al-Mukhlashuun Kandanghaur Kabupaten Indramayu yang diajarkan dengan penggunaan
media power point 2007 tergolong baik
dengan rata-rata sebesar 77,1.
3.
Berdasarkan hasil penelitian tahap akhir didapat bahwa
hasil uji hipotesis dengan uji annova didapat Fhitung ˃ Ftabel
yaitu 4,58 ˃ 3,96. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan
95%, terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan media power point 2007 terhadap hasil belajar
siswa. Sedangkan berdasarkan uji memakai uji-t didapat thitung ˃ ttabel
yaitu 3,98 ˃ 2,021 dan kesimpulan dan hasil uji lanjut adalah rata-rata hasil
belajar matematika siswa yang menggunakan media powerpoint 2007 lebih tinggi daripada siswa yang belajar tidak
menggunakan media powerpoint 2007.
Selanjutnya
penelitian tentang minat belajar matematika yang dilaporkan
oleh Citrawati (2010) dengan judul “Pengaruh Strategi Pembelajaan Aktif
Mensortir Kartu terhadap Minat Belajar Matematika Siswa (Studi Eksperimen di
kelas VIII MTs Islamiyah Darussalam Kecamatan Babakan Kabupaten Cirebon)”.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1.
Keaktifan siswa secara umum dalam penerapan strategi
pembelajaran aktif mensortir kartu pada mata pelajaran matematika termasuk
dalam kategori kuat dengan rata-rata sebesar 67, persentase skor angket sebesar
67% dari skor ideal, nilai variansi 50,69, dan simpangan baku sebesar 7,120.
2.
Minat belajar matematika siswa kelas eksperimen
menunjukkan minat yang baik. Hal ini terlihat dari perolehan persentase skor
angket sebesar 72,3% yang termasuk dalam kategori kuat, rata-rata skor sebesar
72,3, simpangan baku sebesar 9,436, dan nilai variansi 89,0448.
3.
Terdapat pengaruh yang signifikan antara strategi
pembelajaran aktif mensortir kartu dengan minat belajar siswa. Hal ini
diketahui dari hasil uji hipotesis yaitu dengan ttabel = t0,05;28
= 1,701 dan thitung = 2,16, maka thitung ˃ ttabel. Hubungan antara
strategi pembelajaran aktif mensortir kartu dengan minat belajar matematika
siswa termasuk dalam kategori rendah. Hal ini berdasarkan pada uji korelasi
diperoleh koefisien korelasi rxy sebesar 0,378 maka korelasi
tersebut menunjukkan tingkat hubungan dalam korelasi rendah. Kemudian
berdasarkan perhitungan koefisien determinasi didapat KD = 14,3%.
METODOLOGI
Desain Penelitian. Desain
penelitian yang digunakan adalah:
Keterangan:
O = pretest/postes minat belajar
matematika
X = perlakuan menggunakan Microsoft PowerPoint
Populasi dan Sampel. Dalam penelitian
ini, yang menjadi polulasi adalah seluruh peserta didik kelas VII SMP Negeri 1
Rancah Kabupaten Ciamis tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 183 peserta
didik. Dalam menentukan sampel digunakan teknik cluster random sampling, penentuan kelas didapat dengan cara
mengundi salah satu dari enam kelas yang terdapat di kelas VII SMP Negeri 1
Rancah Kabupaten Ciamis yaitu didapatkan kelas VII D yang berjumlah 31 peserta
didik.
Tempat dan Waktu. Penelitian ini
dilaksanakan di SMP Negeri 1 Rancah yang beralamat di Jalan Cibeureum Rancah
Kabupaten Ciamis 46387 Telepon (0265) 740327. yang dilaksanakan dari tanggal 2 April 2012 hingga 31 Mei 2012.
Teknik
Pengumpulan Data. Pengumpulan data di dapatkan dengan menggunakan angket.
Teknik Analisis Data. Adapun analisis
data yang dilakukan dengan analisis regresi dengan uji
prasyarat yaitu indeks gain, normalitas, homogenitas, dan koefisien
determinasi.
Hasil
dan Pembahasan
Data Hasil Penelitian Respon Penggunaan Microsoft PowerPoint Pada Pembelajaran. Diperoleh rata-rata skor pernyataan angket respon peserta didik terhadap penggunaan Microsoft PowerPoint sebesar 58 dengan
skor terbesar sebesar 68 dan skor terkecil sebesar 38. modus data yaitu
63,85, median data sebesar 60,86.
Data Hasil Penelitian Angket Minat Belajar
Matematika Peserta Didik Sebelum dan Setelah Menggunakan Microsoft PowerPoint. Skor angket minat belajar matematika
sebelum menggunakan Microsoft PowerPoint diperoleh
rata-rata skor sebesar 81,66 dengan nilai skor terbesar sebesar 114 dan nilai skor terkecil sebesar 37. Modusnya yaitu 83,93. Median data sebesar
87,32.
Selanjutnya, skor angket minat
belajar matematika setelah menggunakan Microsoft
PowerPoint diperoleh skor rata-rata skor sebesar 102,53 dengan nilai skor terbesar sebesar 120 dan nilai skor terkecil sebesar 82. Modusnya yaitu
100,5, median data sebesar 101,5.
Total nilai gain
minat belajar matematika peserta didik adalah 14,78 dengan rata-rata gain
sebesar 0,48. Artinya setiap peserta didik mengalami peningkatan minat belajar
matematika sebesar 48%. Berdasarkan interpretasi nilai gain, maka data nilai
minat belajar matematika mengalami peningkatan dengan nilai sedang.
Data Hasil Belajar Matematika Peserta Didik. Diperoleh
rata-rata nilai raport mata pelajaran matematika peserta didik yaitu 81,23
dengan skor terbesar sebesar 90 dan
skor terkecil sebesar 68. Modus data
sebesar 79,56 dan median data sebesar 80,38. Terdapat 19 peserta didik atau
61,29% yang bernilai baik sekali dalam pembelajaran matematika.
Uji Normalitas
Jika nilai p
lebih dari 5%, maka Ho diterima ; H1 ditolak. Jika nilai p kurang
dari 5%, maka Ho ditolak ; H1 diterima. Dari data out put SPSS
dengan uji Shapiro-Wilk dapat dilihat pada tebel Tests of Normality bahwa nilai signifikansi sebesar 0,100 (>
0,05), sehingga diasumsikan data berdistribusi normal.
Uji Homogenitas Varians. Dari output SPSS
18.0
signifikasi semuanya lebih dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa data angket penggunaan Microsoft PowerPoint dan minat belajar
matematika bersdistribusi
homogen.
Uji Linearitas. Dari hasil output uji Anova dapat
diketahui bahwa Fhitung = 47,785 lebih besar dari Ftabel =
4,18 atau (47,785 > 4,18) dengan nilai probabilitasnya atau sig. = 0,000
< 0,05, hal ini menunjukkan model regresi linear dapat digunakan untuk
memprediksi penggunaan Microsoft
PowerPoint terhadap minat belajar matematika peserta didik.
Analisis Regresi. Pada tabel Coefficientsa menunjukkan
regresi yang dicari. Nilai sig. untuk variabel Microsoft PowerPoint (X) adalah 0,000 < 0,05, dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa nilai pada kolom B adalah signifikan artinya persamaan
yang paling tepat untuk kedua variabel tersebut adalah: Ŷ = 12,312 + 0,615 X
Dimana jika X
meningkat satu satuan, maka nilai Y ikut meningkat menjadi lebih baik.
Uji Koefisien Determinasi. Pada tabel Model Summaryb diketahui nilai R = 0,789 selanjutnya dilakukan uji
koefisien determinasi, sehingga diperoleh nilai KD sebesar 62,2% maka dapat diartikan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan Microsoft
PowerPoint memberikan kontribusi dalam meningkatkan minat belajar
matematika peserta didik sebesar 62,2% dan sisanya 37,8% pada materi segitiga dan segiempat.
Uji Hipotesis. Ho ditolak dan
Ha diterima jika t > t (db,α). Dimana
distribusi t yang digunakan mempunyai
db = n-2, maka n didapat 29. Dari tabel Model Summaryb didapat nilai thitung adalah 6,913 sementara nilai t(29;0,05) didapat 2 (t > t (db,α)). Sehingga
kesimpulannya Ho
ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh positif pada penerapan
metode pembelajaran Microsoft PowerPoint
terhadap minat belajar matematika peserta didik.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pengolahan data, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1.
Respon peserta didik terhadap penggunaan Microsoft PowerPoint dalam pembelajaran
matematika pada materi segitiga dan segiempat dengan menggunakan interpretasi
nilai angket dengan skor maksimal 100 didapat 45,16% yang merespon kuat dan
sangat kuat terhadap penggunaan Microsoft
PowerPoint dengan nilai rata-rata angket sebesar 76,904.
2.
Peningkatan minat belajar matematika peserta didik di SMP
Negeri 1 Rancah Kabupaten Ciamis termasuk dalam kategori sedang dengan
rata-rata nilai gain sebesar 0,48, artinya setiap peserta didik mengalami
peningkatan minat belajar matematika sebesar 48%.
3.
Hasil belajar matematika peserta didik di SMP Negeri 1
Rancah Kabupaten Ciamis termasuk dalam kategori baik sekali dengan nilai
rata-rata sebesar 81,23
4.
Terdapat pengaruh penggunaan Microsoft PowerPoint terhadap minat belajar matematika peserta
didik. Hal ini diketahui dari hasil uji hipotesis yaitu dengan ttabel
= t0,05;29 = 2 dan thitung = 6,913, maka thitung ˃ ttabel, dengan pengujian korelasi
diperoleh koefisien korelasi rxy sebesar 0,615 serta perhitungan
koefisien determinasi didapat KD = 62,2%.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Ahmadi, Abu dan Widodo
Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Ali Muhidin, Sambas dan Maman Abdurahman. 2007. Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur. Bandung: Pustaka Setia.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta.
_____________. 2011. Dasar-dasar
Evaluasi Pendidikan . Jakarta : Bumi Aksara
Arsyad, Azhar.
2003. Media Pembelajaran. Jakarta:
Raja Grafindo.
Citrawati. 2010. Pengaruh Strategi Pembelajaan Aktif
Mensortir Kartu terhadap Minat Belajar Matematika Siswa (Studi Eksperimen di
kelas VIII MTs Islamiyah Darussalam Kecamatan Babakan Kabupaten Cirebon).
Skripsi. IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Tidak diterbitkan.
Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: Erlangga.
Djamarah, Syaiful Bahri.
2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri, dan Aswan Zain. 2002. Strategi
Belajar Pembelajaran. Jakarat: PT Rineka Cipta.
Harini, Asih Widi. 2011. Efective & Powerful Presentation with
Power Point 2010. Yogyakarta: ANDI.
Hidayatullah, Urip. 2010. Pengaruh Penggunaan Media Microsoft Power
Point 2007 terhadap Hasil Belajar Siswa pada Sub-Pokok Bahasan Fungsi di MTs
Al-Mukhlashuun Kandanghaur Kabupaten Indramayu. Skripsi. IAIN Syekh Nurjati
Cirebon. Tidak diterbitkan.
Hasan, M. Iqbal.
2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi
Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Hundoyo, Herman. 1998. Belajar Mengajar Matematika. Jakarta:
Depdikbud.
Purnomo, Catur Hadi. 2011. Pandauan Otodidak Microsoft Office Power
Point 2010. Jakarta: Mediakita.
Purwanto, M. Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung:
Percetakan Sinar Baru Algensindo Offset.
Riduwan. 2006. Dasar-Dasar Statistika. Bandung:
Alfabeta.
Ruseffendi, E. T. 2005. Dasar-dasar
Penelitian Pendidikan & Bidang Non-Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito.
. 2006.
Pengantar kepada Guru
Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Mengembangkan
CBSA, Bandung: Tarsito.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil
Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Suherman, Erman. 2003. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA.
Surya, Mohamad. 2003. Psikologi Konseling. Bandung: CV Pustaka
Bani Quraisy.
Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran
Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.
Verawati, Erhans. 2008. Microsoft Power Point 2007. Jakarta: PT.
Ercontara Rajawali.
Warsita,
Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran:
Landasan & Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Widaningsih, Dedeh.
(2005). Evaluasi Pendidikan Matematika
Berdasarkan Kurikulum 2004 (Pelengkap Bahan Perkuliahan Evaluasi
Pendidikan Matematika pada Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNSIL). Tasikmalaya : tidak diterbitkan.