Kamis, 31 Januari 2013

Jurnal "PENGARUH PENGGUNAAN MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT (Studi Eksperimen Terhadap Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 1 Rancah Kabupaten Ciamis Tahun Pelajaran 2011/2012) "


PENDAHULUAN
IPTEK merupakan singkatan dari Ilmu Pengetahuan  dan Teknologi. IPTEK adalah suatu yang sangat berkaitan dengan teknologi. Teknologi tersebut adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal. Teknologi mempunyai pengaruh penting terhadap perkembangan dan pertumbuhan masyarakat. Dengan penguasan dan penerapan IPTEK maka akan memberikan jaminan pada kemajuan masyarakat. Hal tersebut senada dengan pendapat Hamzah B. Uno (2010:60), teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan apabila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti yang sangat bagi kesejahteraan ekonomi.
Perkembangan IPTEK juga merambah pada sektor pendidikan. Dalam proses pembelajaran di sekolah, pemanfaatannya memerlukan bantuan dari alat multimedia, salah satunya komputer. Hal ini dikemukakan oleh Niken Ariani (2010:86), berkembangnya Information dan Technology (IT) salah satunya ditunjukkan dengan mengoptimalkan proses belajar mengajar dengan menggunakan alat multimedia, yakni PMB dengan menggunakan LCD, proyektor dan komputer laptop.
Komputer sudah berkembang tidak hanya dipergunakan sebagai alat untuk urusan keadministrasian saja. Komputer sangat dimungkinkan untuk digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pemilihan media pembelajaran. Bahkan sekarang beberapa sekolah misalnya sekolah-sekolah yang bertaraf Standar Internasional, sudah menggunakan komputer sebagai sarana pembelajaran. Salah satu software yang digunakan untuk menyajikan materi ketika proses pembelajaran adalah Microsoft PowerPoint.
Microsoft PowerPoint merupakan salah satu program berbasis multimedia yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan Microsoft. Menurut Asih Widi Harini (2011:1), aplikasi ini sangat populer dan banyak digunakan oleh berbagai kalangan, baik profesional, akademis, praktisi, maupun pemula untuk aktivitas presentasi.
Matematika adalah ilmu dasar yang memiliki peranan penting dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, selain itu juga matematika merupakan ilmu yang memiliki karakter sebagai wahana berfikir logis, kreatif, dan kritis. Hal ini sesuai dengan pendapat James dan James dalam E. T. Ruseffendi (2006:1), matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep berhubungan lainnya yang jumlahnya banyak. Tetapi pada kenyataannya banyak orang memandang matematika sebagai mata pelajaran yang paling sulit. Pendapat ini didukung oleh E. T. Ruseffendi (2006:157) yang menyatakan matematika dianggap sebagai ilmu yang sukar, ruwet, dan banyak memperdayakan.
Raodatul Jannah (2011:61) mengungkapkan, beberapa matematikawan ITB menyebutkan bahwa 76,6% siswa setingkat SMP di Indonesia memiliki kemampuan matematika yang rendah. Dari skala 6, kemampuan matematika siswa Indonesia hanya berada di level 2, dan posisi ini terus bertahan sejak tahun 2003.
Selain itu, rendahnya minat dan hasil belajar peserta didik diakibatkan karena selama ini pembelajaran yang dilakukan guru cenderung masih bersifat konvensional. Hal ini sesuai dengan pendapat Trianto (2010:65), masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap siswa. Hal ini tampak dari rerata hasil belajar siswa yang senantiasa masih sangat memprihatinkan. prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi siswa itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu (belajar untuk belajar).
Hal tersebut sesuai dengan kondisi yang terjadi di SMP Negeri 1 Rancah Kabupaten Ciamis. Berdasarkan hasil wawancara pada awal Maret 2012 dengan Ibu Dedeh Hernawati, S. Pd, salah satu guru matematika SMP Negeri 1 Rancah bahwa minat belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran matematika sangat rendah. Hal itu terlihat dengan menurunnya hasil belajar yang diperoleh peserta didik. Selain itu, proses pembelajaran pun belum menggunakan media pembelajaran berbasis IT. Keadaan ini terjadi karena proyektor dan LCD yang dimiliki SMP Negeri 1 Rancah belum banyak, sehingga fasilitas tersebut hanya digunakan untuk pembelajaran TIK saja.
Sedangkan minat itu sendiri sangat penting peranannya untuk peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Minat merupakan komponen yang harus ada dalam diri peserta didik. Dengan adanya minat, peserta didik terdorong untuk menguasi materi dan aktif dalam proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran berjalan sukses dan hasil yang didapat juga memuaskan. Seperti yang diungkapkan oleh Abu Ahmadi (2004:83), tidak adanya minat seseorang anak terhadap suatu pelajaran akan timbul kesulitan belajar. Belajar yang tidak ada minatnya mungkin tidak sesuai dengan bakatnya, tidak sesuai dengan kebutuhan, tidak sesuai dengan kecakapan, tidak sesuai dengan tipe-tipe khusus anak menimbulkan problema pada dirinya. Karena itu pelajaran pun tidak pernah terjadi proses dalam otak, akibatnya timbul kesulitan.
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai dalam  pembelajaran matematika maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Microsoft powerPoint terhadap Minat dan Hasil Belajar Matematika Peserta Didik pada Materi Segitiga dan Segiempat (Studi Eksperimen Terhadap Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 1 Rancah Kabupaten Ciamis Tahun Pelajaran 2011/2012). Adapun pertanyaan penelitian :
1.        Bagaimana respon peserta didik terhadap penggunaan Microsoft PowerPoint di kelas VII SMP Negeri 1 Rancah Kabupaten Ciamis pada materi segitiga dan segiempat?
2.        Seberapa besar peningkatan minat belajar matematika peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Rancah Kabupaten Ciamis setelah belajar dengan menggunakan Microsoft PowerPoint?
3.        Bagaimana hasil belajar matematika peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Rancah Kabupaten Ciamis?
4.        Apakah terdapat pengaruh penggunaan Microsoft PowerPoint terhadap minat dan hasil belajar matematika peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Rancah Kabupaten Ciamis?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan Microsoft PowerPoint, peningkatan minat belajar matematika peserta didik, hasil belajar matematika peserta didik, dan pengaruh penggunaan Microsoft PowerPoint terhadap minat dan hasil belajar matematika.

KAJIAN LITERATUR
Microsoft PowerPoint. Microsoft PowerPoint adalah salah satu jenis program komputer yang tergabung dalam Microsoft Office. Microsoft PowerPoint merupakan program aplikasi yang digunakan untuk presentasi. Aplikasi ini banyak digunakan, apalagi oleh kalangan pebisnis, perkantoran, para pendidik, siswa, dan trainer. Seperti yang dikemukakan Asih Widi Harini (2011:1), PowerPoint adalah aplikasi untuk menyusun presentasi. Aplikasi ini sangat populer dan banyak digunakan oleh berbagai kalangan, baik profesional, akademisi, praktisi maupun pemula untuk aktivitas presentasi.
Adapun hal yang perlu dilakukan dan diperhatikan untuk membuat media presentasi dengan Microsoft PowerPoint yang efektif menurut Budip (2011) sebagai berikut.
1.        Persiapan
a.         Tentukan topik materi yang akan dipresentasikan.
b.         Persempit topik materi menjadi beberapa pemikiran utama.
c.         Buatlah kerangka utama materi yang akan dipresentasikan.
2.        Langkah-langkah membuat media pembelajaran dengan Microsoft PowerPoint.
a.         Bukalah program Microsoft PowerPoint di komputer.
b.         Mulailah dengan New file.
c.         Pilih slide design yang diinginkan.
d.         Inputlah judul utama materi presentasi yang akan disampaikan pada slide pertama.
e.         Inputlah sub judul materi di slide kedua (bila dipandang perlu cantumkan kembali judul utamanya).
f.          Selanjutnya, inputlah point-point pokok materi setiap sub secara berurut pada slide-slide berikutnya.
g.         Anda dapat membuat atau memanfaatkan gambar sederhana dengan menggunakan fasilitas shapes dan clip art yang telah tersedia pada menu insert.
h.         Melalui menu insert, anda dapat pula mengimput berbagai macam ilustrasi (chart, picture, sound, movie). Untuk dapat menginput picture, sound, movie anda harus lebih dahulu menyiapkan file-nya di dalam komputer yang digunakan.
i.           Tampilan template/background hendaknya sederhana, kontras dengan objek (teks, gambar, dll), dan konsisten.
j.           Jenis huruf (font) yang digunakan hendaknya tidak berkaki (san serif) seperti Arial, Tahoma, Calibri, dan semacamnya. Hindari menggunakan huruf berkaki (serif) seperti Times New Roman, Century, Courier, atau jenis huruf rumit seperti Forte, Algerian, Freestyle Script, dan semacamnya . Jenis huruf hendaknya konsisten.
k.         Hindari menggunakan huruf terlalu kecil. Besar huruf yang disarankan minimal 18 pt (misalnya: 32 pt untuk judul, 28 pt untuk sub judul, 22 pt sub sub judul, dst).
l.           Bila menggunakan Bullet hendaknya tidak lebih dari 6 bh dalam satu slide.
m.       Warna yang digunakan hendaknya serasi dengan tetap memperhatikan asas kontras. Berikan penonjolan warna pada bagian yang dipentingkan. Hindari menggunakan lebih dari tiga macam warna.
n.         Gunakan Visualisasi (gambar, animasi, audio, grafik, video, dll) untuk memperjelaskan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Visualisasi lebih dari sekedar kata-kata (Kalau bisa divisualisasikan kenapa harus dengan kata-kata). Namun, penggunaan visualisasi yang berlebihan akan menjadi distraktor.
o.         Hindari menggunakan lebih dari 25 kata dalam satu slide.
3.        Teknik Presentasi
a.         Buat suasana yang santai dan rileks untuk pendengarmu, misalnya dengan guyonan yang relevan, atau ambil perhatian mereka dengan bahasa tubuh atau peristiwa yang dramatik.
b.         Gunakan kata ganti "personal" (misalnya kita) dalam memberikan presentasi.
c.         Lakukan kontak mata dengan pendengar.
d.         Presentasikan topik kamu dengan menggunakan suara yang ramah/akrab, tapi beri variasi sebagai penekanan pada beberapa kata.
e.         Gunakan kata/kalimat transisi yang memberitahukan pendengar bahwa kamu akan menuju ke pemikiran yang lain.
f.          Berilah pertanyaan-pertanyaan kepada pendengar untuk melibatkan mereka.
g.         Ambil kesimpulan sesuai dengan pemikiran/argumentasi yang sudah dipresentasikan.
h.         Sisakan waktu untuk pertanyaan, dan mintalah masukkan pada: isi presentasi (ide-ide berhubungan yang mungkin belum disentuh).
Menurut Muhroghibi (2011) secara teoritis, sejauh ini Microsoft PowerPoint di dalam pembelajaran memiliki beberapa kelebihan diantaranya :
1.        Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi, baik animasi teks maupun animasi gambar atau foto.
2.        Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang tersaji.
3.        Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik.
4.        Guru tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan.
5.        Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulang-ulang.
6.        Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik. (CD / Disket/Flashdisk), sehingga paraktis untuk di bawa ke mana-mana.
Sedangkan kekurangan dari Microsoft PowerPoint diantaranya:
1.        Harus ada persiapan yang cukup menyita waktu dan tenaga.
2.        Jika yang digunakan untuk presentasi di kelas adalah PC, maka guru harus direpotkan oleh pengangkutan dan penyimpanan PC tersebut.
3.        Jika layar monitor yang digunakan terlalu kecil (14” - 15”), maka kemungkinan besar peserta didik yang duduk jauh dari monitor kesulitan melihat sajian bahan ajar yang ditayangkan di PC tersebut.
4.        Para guru harus memiliki cukup kemampuan untuk mengoperasikan program ini, agar jalannya presentasi tidak banyak hambatan.
Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran menurut Alim Sumarmo (2011) adalah sebagai berikut.
1.        Yakinkan bahwa semua media dan peralatan telah lengkap dan siap digunakan.
2.        Jelaskan tujuan yang akan dicapai.
3.        Jelaskan lebih dahulu apa yang harus dilakukan peserta didik selama proses pembelajaran.
4.        Hindari kejadian-kejadian yang bisa mengganggu perhatian/konsentrasi dan ketenangan peserta didik.
Berdasarkan langkah-langkah di atas, berikut merupakan ilustrasi pembelajaran dengan menggunakan media Microsoft PowerPoint pada penelitian ini.
1.        Mempersiapkan fasilitas yang dibutuhkan ketika pembelajaran, seperti laptop, LCD dan proyektor
2.        Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
3.        Bersama-sama dengan peserta didik membahas materi pembelajaran dan contoh soal yang disajikan pada slide presentasi.
4.        Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai materi pembelajaran yang belum dimengerti.
5.        Peserta didik mengerjakan soal latihan yang disajikan pada slide presentasi.
6.        Guru menunjuk salah satu peserta didik yang telah menyelesaikan soal tersebut, kemudian  mempersentasikan hasil jawabannya di depan kelas.
Minat Belajar. Minat merupakan penerimaan akan suatu hubungan yang terjadi dalam diri sendiri dengan sesuatu yang ada di luar diri. Minat merupakan modal yang besar untuk memperoleh benda atau tujuan yang diinginkannya. Menurut Muhibbin Syah (2004:136), secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Selain itu, Slameto (Syaiful Bahri Djamarah, 2008:191) mengungkapkan, minat adalah suatu rasa lebih suka atau keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.
Yang menjadi objek dari minat di sini adalah mengenai masalah belajar. Belajar adalah istilah kunci yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa adanya belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan. Karena itu, dengan belajar dapat mengarahkan dan memudahkan dalam tercapainya pemahaman bagi peserta didik.
Menurut Gagne (Ratna Wilis Dahar, 2011:2), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Selanjutnya, Witherington dalam M. Ngalim Purwanto (2007:84) menyatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.
Dari pengertian-pengertian di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa minat belajar adalah rasa senang atau keterikatan terhadap materi pembelajaran yang terdapat pada diri peserta didik yang mendorongnya untuk mengikuti pembelajaran yang sedang atau akan berlangsung sehingga mewujudkan pembelajaran yang terarah. Indikator-indikator minat belajar yang dibahas dalam penelitian ini antara lain: percaya diri, kesenangan belajar, mengerjakan tugas, kehadiran, konsentrasi belajar, berpikir, mendengarkan materi, keaktifan, keingintahuan peserta didik, harapan berprestasi, arahan guru, performance guru, dan sumber belajar yang mana semua indikator merupakan faktor pendorong minat
Syaiful Bahri Djamarah (2008:167) mengemukakkan bahwa ada beberapa macam cara yang dapat meningkatkan minat peserta didik sebagai berikut:
1.        Membandingkan adanya suatu kebutuhan pada diri anak, sehingga dia rela belajar tanpa paksaan.
2.        Menghubungkan bahan pelajaran yang diberikan dengan persoalan pengalaman yag dimiliki anak didik, sehingga anak didik mudah menerima bahan pelajaran.
3.        Memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mendapatkan hasil belajar yang baik dengan cara menyediakan lingkungan belajar yang kreatif dan kondusif
4.        Menggunakan berbagai bentuk dan teknik mengajar dalam konteks perbedaan individual anak didik.
Hasil Belajar. Menurut Nana Sudjana (2011:2) hasil belajar adalah suatu tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan-tujuan instruksional telah dapat dicapai atau dikuasai oleh peserta didik. Sedangkan menurut Dedeh Widaningsih (2005:47) hasil belajar merupakan uraian untuk jawaban pertanyaan “Apa yang harus digali, dipahami, dan dikerjakan peserta didik”. Selanjutnya, Mulyono Abdurrahman (2003:37) hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh peserta didik setelah proses pembelajaran selesai untuk melihat sampai sejauhmana materi pembelajaran yang disampaikan guru dapat diterima oleh peserta didik.
Hubungan Penggunaan Microsoft PowerPoint dengan Minat dan Hasil Belajar. Nilai-nilai praktis media pembelajaran menurut Nana Sudjana (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2002:155) adalah dengan media dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir, karena dapat mengurangi verbalisme, media dapat memperbesar minat dan perhatian peserta didik untuk belajar serta media dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar bertambah mantap. Pada dasarnya media pembelajaran dan minat belajar memiliki kaitan yang erat dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Microsoft PowerPoint.
Tinjauan yang Relevan
Penelitian tentang Microsoft PowerPoint yang dilaporkan oleh Urip Hidayatullah (2010) dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Microsoft PowerPoint 2007 terhadap Hasil Belajar Siswa pada Sub-Pokok Bahasan Fungsi di MTs Al-Mukhlashuun Kandanghaur Kabupaten Indramayu”. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1.        Penggunaan media power point 2007 dalam pembelajaran matematika pada sub-pokok bahasan fungsi dengan menggunakan skala likert data tersebut termasuk dalam kategori cukup kuat dengan persentase 79,125%.
2.        Berdasarkan perhitungan data distribusi frekuensi nilai tes kelas eksperimen menunjukkan hasil belajar matematika siswa di MTs Al-Mukhlashuun Kandanghaur Kabupaten Indramayu yang diajarkan dengan penggunaan media power point 2007 tergolong baik dengan rata-rata sebesar 77,1.
3.        Berdasarkan hasil penelitian tahap akhir didapat bahwa hasil uji hipotesis dengan uji annova didapat Fhitung ˃ Ftabel yaitu 4,58 ˃ 3,96. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95%, terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan media power point 2007 terhadap hasil belajar siswa. Sedangkan berdasarkan uji memakai uji-t didapat thitung ˃ ttabel yaitu 3,98 ˃ 2,021 dan kesimpulan dan hasil uji lanjut adalah rata-rata hasil belajar matematika siswa yang menggunakan media powerpoint 2007 lebih tinggi daripada siswa yang belajar tidak menggunakan media powerpoint 2007.
Selanjutnya penelitian tentang minat belajar matematika yang dilaporkan oleh Citrawati (2010) dengan judul “Pengaruh Strategi Pembelajaan Aktif Mensortir Kartu terhadap Minat Belajar Matematika Siswa (Studi Eksperimen di kelas VIII MTs Islamiyah Darussalam Kecamatan Babakan Kabupaten Cirebon)”. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1.        Keaktifan siswa secara umum dalam penerapan strategi pembelajaran aktif mensortir kartu pada mata pelajaran matematika termasuk dalam kategori kuat dengan rata-rata sebesar 67, persentase skor angket sebesar 67% dari skor ideal, nilai variansi 50,69, dan simpangan baku sebesar 7,120.
2.        Minat belajar matematika siswa kelas eksperimen menunjukkan minat yang baik. Hal ini terlihat dari perolehan persentase skor angket sebesar 72,3% yang termasuk dalam kategori kuat, rata-rata skor sebesar 72,3, simpangan baku sebesar 9,436, dan nilai variansi 89,0448.
3.        Terdapat pengaruh yang signifikan antara strategi pembelajaran aktif mensortir kartu dengan minat belajar siswa. Hal ini diketahui dari hasil uji hipotesis yaitu dengan ttabel = t0,05;28 = 1,701 dan thitung = 2,16, maka thitung  ˃ ttabel. Hubungan antara strategi pembelajaran aktif mensortir kartu dengan minat belajar matematika siswa termasuk dalam kategori rendah. Hal ini berdasarkan pada uji korelasi diperoleh koefisien korelasi rxy sebesar 0,378 maka korelasi tersebut menunjukkan tingkat hubungan dalam korelasi rendah. Kemudian berdasarkan perhitungan koefisien determinasi didapat KD = 14,3%.
METODOLOGI
Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan adalah:
O
X
O
Keterangan:
O = pretest/postes minat belajar matematika
X = perlakuan menggunakan Microsoft PowerPoint

Populasi dan Sampel. Dalam penelitian ini, yang menjadi polulasi adalah seluruh peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Rancah Kabupaten Ciamis tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 183 peserta didik. Dalam menentukan sampel digunakan teknik cluster random sampling, penentuan kelas didapat dengan cara mengundi salah satu dari enam kelas yang terdapat di kelas VII SMP Negeri 1 Rancah Kabupaten Ciamis yaitu didapatkan kelas VII D yang berjumlah 31 peserta didik.
Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Rancah yang beralamat di Jalan Cibeureum Rancah Kabupaten Ciamis 46387 Telepon (0265) 740327. yang dilaksanakan dari tanggal 2 April 2012 hingga 31 Mei 2012.
Teknik Pengumpulan Data. Pengumpulan data di dapatkan dengan menggunakan angket.
Teknik Analisis Data. Adapun analisis data yang dilakukan dengan analisis regresi dengan uji prasyarat yaitu indeks gain, normalitas, homogenitas, dan koefisien determinasi.
Hasil dan Pembahasan
Data Hasil Penelitian Respon Penggunaan Microsoft PowerPoint Pada Pembelajaran. Diperoleh rata-rata skor pernyataan angket respon peserta didik terhadap penggunaan Microsoft PowerPoint sebesar 58 dengan skor terbesar sebesar 68 dan skor terkecil sebesar 38. modus data yaitu 63,85, median data sebesar 60,86.
Data Hasil Penelitian Angket Minat Belajar Matematika Peserta Didik Sebelum dan Setelah Menggunakan Microsoft PowerPoint. Skor angket minat belajar matematika sebelum menggunakan Microsoft PowerPoint diperoleh rata-rata skor sebesar 81,66 dengan nilai skor terbesar sebesar 114 dan nilai skor terkecil sebesar 37. Modusnya yaitu 83,93. Median data sebesar 87,32.
Selanjutnya, skor angket minat belajar matematika setelah menggunakan Microsoft PowerPoint diperoleh skor rata-rata skor sebesar 102,53 dengan nilai skor terbesar sebesar 120 dan nilai skor terkecil sebesar 82. Modusnya yaitu 100,5, median data sebesar 101,5.
Total nilai gain minat belajar matematika peserta didik adalah 14,78 dengan rata-rata gain sebesar 0,48. Artinya setiap peserta didik mengalami peningkatan minat belajar matematika sebesar 48%. Berdasarkan interpretasi nilai gain, maka data nilai minat belajar matematika mengalami peningkatan dengan nilai sedang.
Data Hasil Belajar Matematika Peserta Didik. Diperoleh rata-rata nilai raport mata pelajaran matematika peserta didik yaitu 81,23 dengan skor terbesar sebesar 90 dan skor terkecil sebesar 68. Modus data sebesar 79,56 dan median data sebesar 80,38. Terdapat 19 peserta didik atau 61,29% yang bernilai baik sekali dalam pembelajaran matematika.
Uji Normalitas
Jika nilai p lebih dari 5%, maka Ho diterima ; H1 ditolak. Jika nilai p kurang dari 5%, maka Ho ditolak ; H1 diterima. Dari data out put SPSS dengan uji Shapiro-Wilk dapat dilihat pada tebel Tests of Normality bahwa nilai signifikansi sebesar 0,100 (> 0,05), sehingga diasumsikan data berdistribusi normal.
Uji Homogenitas Varians. Dari output SPSS 18.0 signifikasi semuanya lebih dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa data angket penggunaan Microsoft PowerPoint dan minat belajar matematika bersdistribusi homogen.
Uji Linearitas. Dari hasil output uji Anova dapat diketahui bahwa Fhitung = 47,785 lebih besar dari Ftabel = 4,18 atau (47,785 > 4,18) dengan nilai probabilitasnya atau sig. = 0,000 < 0,05, hal ini menunjukkan model regresi linear dapat digunakan untuk memprediksi penggunaan Microsoft PowerPoint terhadap minat belajar matematika peserta didik.
Analisis Regresi. Pada tabel Coefficientsa menunjukkan regresi yang dicari. Nilai sig. untuk variabel Microsoft PowerPoint (X) adalah 0,000 < 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai pada kolom B adalah signifikan artinya persamaan yang paling tepat untuk kedua variabel tersebut adalah: Ŷ = 12,312 + 0,615 X
Dimana jika X meningkat satu satuan, maka nilai Y ikut meningkat menjadi lebih baik.
Uji Koefisien Determinasi. Pada tabel Model Summaryb diketahui nilai R = 0,789 selanjutnya dilakukan uji koefisien determinasi, sehingga diperoleh nilai KD sebesar 62,2% maka dapat diartikan bahwa pembelajaran dengan menggunakan Microsoft PowerPoint memberikan kontribusi dalam meningkatkan minat belajar matematika peserta didik sebesar 62,2% dan sisanya 37,8% pada materi segitiga dan segiempat.
Uji Hipotesis. Ho ditolak dan Ha diterima jika t > t (db,α). Dimana distribusi t yang digunakan mempunyai db = n-2, maka n didapat 29. Dari tabel Model Summaryb didapat nilai thitung adalah 6,913 sementara nilai t(29;0,05) didapat 2 (t > t (db,α)). Sehingga kesimpulannya Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh positif pada penerapan metode pembelajaran Microsoft PowerPoint terhadap minat belajar matematika peserta didik.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1.        Respon peserta didik terhadap penggunaan Microsoft PowerPoint dalam pembelajaran matematika pada materi segitiga dan segiempat dengan menggunakan interpretasi nilai angket dengan skor maksimal 100 didapat 45,16% yang merespon kuat dan sangat kuat terhadap penggunaan Microsoft PowerPoint dengan nilai rata-rata angket sebesar 76,904.
2.        Peningkatan minat belajar matematika peserta didik di SMP Negeri 1 Rancah Kabupaten Ciamis termasuk dalam kategori sedang dengan rata-rata nilai gain sebesar 0,48, artinya setiap peserta didik mengalami peningkatan minat belajar matematika sebesar 48%.
3.        Hasil belajar matematika peserta didik di SMP Negeri 1 Rancah Kabupaten Ciamis termasuk dalam kategori baik sekali dengan nilai rata-rata sebesar 81,23
4.        Terdapat pengaruh penggunaan Microsoft PowerPoint terhadap minat belajar matematika peserta didik. Hal ini diketahui dari hasil uji hipotesis yaitu dengan ttabel = t0,05;29 = 2 dan thitung = 6,913, maka thitung  ˃ ttabel, dengan pengujian korelasi diperoleh koefisien korelasi rxy sebesar 0,615 serta perhitungan koefisien determinasi didapat KD = 62,2%.









DAFTAR PUSTAKA


Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ali Muhidin, Sambas dan Maman Abdurahman. 2007. Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur. Bandung: Pustaka Setia.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

_____________. 2011. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan . Jakarta : Bumi Aksara

Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo.


Citrawati. 2010. Pengaruh Strategi Pembelajaan Aktif Mensortir Kartu terhadap Minat Belajar Matematika Siswa (Studi Eksperimen di kelas VIII MTs Islamiyah Darussalam Kecamatan Babakan Kabupaten Cirebon). Skripsi. IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Tidak diterbitkan.

Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008.  Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri, dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Pembelajaran. Jakarat: PT Rineka Cipta.

Harini, Asih Widi. 2011. Efective & Powerful Presentation with Power Point 2010. Yogyakarta: ANDI.

Hidayatullah, Urip. 2010. Pengaruh Penggunaan Media Microsoft Power Point 2007 terhadap Hasil Belajar Siswa pada Sub-Pokok Bahasan Fungsi di MTs Al-Mukhlashuun Kandanghaur Kabupaten Indramayu. Skripsi. IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Tidak diterbitkan.

Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Hundoyo, Herman. 1998. Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Depdikbud.




Purnomo, Catur Hadi. 2011. Pandauan Otodidak Microsoft Office Power Point 2010. Jakarta: Mediakita.

Purwanto, M. Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: Percetakan Sinar Baru Algensindo Offset.

Riduwan. 2006. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Ruseffendi, E. T. 2005. Dasar-dasar Penelitian Pendidikan & Bidang Non-Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito.

                             . 2006.  Pengantar kepada Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Mengembangkan CBSA, Bandung: Tarsito.



                          . 2007b. http://psikologistatistik.blogspot.com/2007/09/uji-asumsi-1-uji-normalitas-dalam-spss.html

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, Erman. 2003. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA.


Surya, Mohamad. 2003. Psikologi Konseling. Bandung: CV Pustaka Bani Quraisy.

Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

Verawati, Erhans. 2008. Microsoft Power Point 2007. Jakarta: PT. Ercontara Rajawali.

Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran: Landasan & Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Widaningsih, Dedeh. (2005). Evaluasi Pendidikan Matematika Berdasarkan Kurikulum 2004 (Pelengkap Bahan Perkuliahan Evaluasi Pendidikan Matematika pada Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNSIL). Tasikmalaya : tidak diterbitkan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar